Neuropati merupakan keadaan yang sering terjadi. Penderitanya bisa dari semua golongan umur, tetapi yang sering mengalaminya adalah orang dengan usia lanjut. Biasanya, orang dengan neuropati akan merasakan kesemutan sebagai gejalanya.

Bagi pahlawan keluarga, Ayah merupakan sosok yang selalu berusaha melindungi dan membantu setiap kebutuhan semua anggota keluarganya. Mulai membetulkan atap rumah yang bocor sampai mengangkat meja kursi pun Ayah lakukan untuk kepentingan bersama.

Namun, tahukah Ayah jika kegiatan yang memiliki gerakan berulang-ulang dalam waktu yang cukup lama dapat mendorong terjadinya neuropati lebih mudah?

Agar Ayah bisa mengatasi maupun mencegah neuropati, Ayah perlu mengetahui beberapa jenis neuropati secara umum. Simak pembahasannya sampai selesai, ya!

Neuropati Proksimal

Kerusakan saraf jenis ini cukup langka dan menyerang saraf pada bagian paha, pantat, dan pinggang. Neuropati ini hanya terjadi pada satu sisi bagian tubuh saja sehingga sangat jarang menyebar ke bagian lainnya.

Neuropati proksimal lebih sering terjadi pada laki-laki. Biasanya orang usia lanjut, memiliki kadar gula tinggi, dan mempunyai kolestrol tinggi merupakan golongan yang lebih berisiko mengalami neruopati jenis ini.

Neuropati Otonom

Kerusakan pada sistem saraf involunter yang berguna untuk mengatur jantung, sistem pencernaan, sistem ekskresi, suhu tubuh, sirkulasi darah, fungsi organ reproduksi, danĀ  kelenjar keringat.

Neuropati Fokal

Neuropati jenis ini termasuk kerusakan saraf yang paling jarang terjadi. Umumnya, kerusakannya bisa kita temukan pada saraf yang ada di pergelangan tangan, kaki, maupun kepala.

Selain itu, terkadang juga terjadi pada saraf di bagian dada, mata, dan punggung. Neuropati fokal biasanya dikaitkan dengan penyakit yang bernama carpal tunnel syndrome atau CTS.

Neuropati Perifer

Kerusakan saraf jenis inilah yang paling sering terjadi pada pasien. Hal ini terjadi karena adanya kerusakan pada sistem saraf di bagian tulang belakang dan otak. Neuropati pada bagian tersebut bisa memengaruhi kinerja lengan, jari, kaki, dan tangan.

Neuropati perifer sendiri merupakan keadaan yang juga bisa terjadi akibat adanya penyakit diabetes maupun kekurangan vitamin B1, B6, dan B12. Umumnya, neuropati ini menyerang orang usia lanjut dan orang yang mengalami gangguan lambung sehingga penyerapan vitamin B berkurang.

Banyak Tips Ngerti (Tips Ngelawan Neuropati) yang bisa Ayah lakukan. Mulai dari olahraga, menjauhi rokok dan alkohol, dan mengonsumsi makanan dengan kandungan vitamin B1, B6, dan B12 yang cukup.

Ayah dapat mencegah atau mengobati neuropati dengan mengonsumsi Neurobion. Produk ini bisa membantu memenuhi kebutuhan vitamin B neurotropi Ayah. Yuk, cegah kerusakan saraf pada NeuroHero bersama Neurobion. Informasi lebih detail bisa Ayah lihat di www.neurobion.com. Semoga bermanfaat!